MKKS - Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan mengisyaratkan, tidak lagi memakai guru honorer untuk tingkat SMA/SMK. Alasannya, jumlah guru PNS dianggap sudah cukup.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel, Irman Yasin Limpo mengatakan, dari segi jumlah, guru SMA dan SMK yang berstatus PNS se-Sulsel, sudah sangat cukup.
Persoalannya, hanya pada distribusi guru yang tidak merata. Makanya, kata Disdik sementara meminta data kebutuhan guru (DKG) tiap sekolah.
"Kalau sudah cukup, ngapain (honorer). Tapi kalau badan keuangan punya anggaran, BKN (Badan Kepegawaian Negara) bilang tidak masalah, kita jalan," ujar Irman.
Sebelumnya, Pakar Pendidikan Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Arismunandar, mengakui rasio guru:siswa di Sulsel sudah sangatlah bagus.
Perbandingan guru di tingkat SMP, satu guru mengajar 15 siswa, SMA satu guru mengajar 16 siswa. Bahkan, tingkat SMK satu guru hanya mengajar 13 siswa.
"Sulsel cukup memiliki jumlah guru tetap. Proporsi ini sangat bagus. Bahkan lebih bagus dari beberapa negara di dunia yang pendidikannya bagus," pungkasnya.
Secara terpisah, Ketua Dewan Pendidikan Sulsel, Adi Suryadi Culla menganggap, fenomena guru honorer ibarat benang kusut.
"Tapi bagaimana pun ini sudah menjadi kenyataan. Koordinasinya tidak berjalan dengan normal di dunia pendidikan," tuturnya, seperti yang diberitakan FAJAR (Jawa Pos Group)
Menurutnya, guru honorer lebih banyak dibutuhkan di SMK. Mereka kekurangan guru ahli. Akibatnya, ada SMK yang menghilangkan jurusannya.
SILAHKAN DOWNLOAD APLIKASI SUARA PGRI LANGSUNG DI HP ANDA MELALUI PLAYSTORE DAN DAPATKAN INFORMASI TERBARU DARI KAMI SEPUTAR BERITA GURU, PNS, TENAGA HONORER, DAN CPNS DISINI play.google.com/SUARAGURUINDONESIA
Demikian berita dan informasi terbaru yang kami bagikan yang kami lansir dari laman jpnn.com. Semoga bermanfaat bagi bapak/ibu guru, dan juga rekan-rekan tenaga pendidik lainnya.
Terima kasih telah setia bersama MKKS, situs berita pendidikan terupdate.